Rabu, 20 Agustus 2014

Mengelola Sampah Rumah Tangga Menjadi Kompos



Struktur tabung pengolah sampah

Tempat sampah organik merupakan tempat yang digunakan untuk menampung sampah. Bahan pembuatnya 95 % dari plastik untuk menghindari proses pengkaratan dan memiliki daya tahan pakai yang kuat. Tempat sampah organik digunakan untuk mengelola sampah organik. Tempat sampah ini memiliki dua sisi yang dipisahkan oleh sekat di dalamnya yang berfungsi untuk memisahkan sampah padat dengan pupuk cair organik. Ketika cairan sampah menetes ke ruang bawah, aroma sampah akan terbuang melalui lubang ventilasi secara bertahap yang ada di seputar sisi bawah.


Fermentasi sampah di dalam ruang tidak menimbulkan bau menyengat bila dibantu dengan HCS ( bioaktivator untuk mengurai sampah ).


    Hal ini disebabkan oleh terjadinya percepatan pembusukan atau penguraian sampah yang lebih cepat daripada penguraian oleh binatang lain atau jamur.


    Tempat sampah organik diisi sampah setiap hari dapat menampung jumlah sampah rumah tangga dalam keadaan umum sebagai berikut :




Ukuran L atau XL (Kapasitas 150 Lt) dapat digunakan untuk lingkungan sekolah, restoran skala menengah dan dapur umum. Bila diperlukan dapat dibuat composter skala besar dalam bentuk permanen yang dapat menampung sampah skala menengah.

Sampah dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, dimana 2 jenisnya masih dapat dikelola sesuai  manfaatnya. Ketiga jenis sampah tersebut ialah :

  1. Sampah organik yang dapat digunakan untuk pupuk organik,
  2. Sampah non organic yg masih dapat didaur ulang
  3. Sampah kategori B3.

A. Sampah Bahan Humus dan Pupuk Organik Cair

  •     Sisa - sisa   : Sayuran : bayam, sawi, kol, wortel, bawang, daun singkong dan aneka daun.
  •     Kulit buah : manggis, nanas, pisang, jeruk, kelengkeng, semangka, mangga, melon, pepaya,
  •     durian, jengkol, petai, padi, dll.

Manfaat :

  •     Kompos / Humus    : sebagai pupuk dan media tanam.
  •     Pupuk cair organic : sebagai pupuk tanaman segala jenis, baik tanaman hias, sayur- mayur dan tanaman  buah.

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat memasukkan bahan pupuk organik ialah ada beberapa bahan yang tidak dapat dijadikan sebagai bahan pupuk karena terlalu lama proses pembusukannya dan perlu dihindari. Bahan-bahan yang dimaksud adalah :

  •     Pengikat sayuran dari bahan tali plastik dan karet.
  •     Ranting / dahan berkayu keras.
  •     Plastik bungkus bumbu mie, bumbu penyedap, ataupun plastik lainnya.

B. Sampah Daur Ulang

  •     Bahan kertas : kardus, koran, buku, kertas tulis dan potongan kertas.
  •   Bahan plastik : bak, ember, gelas, botol, mainan anak, tempat pensil, galon, baskom, mangkok, sendok, paralon dan bando.
  •   Bahan besi aluminium : pipa, paralon, besi batang, baut, busi, dop, kabel, panci, penggorengan, codet, kawat, seng dan teralis.
  •     Minyak : minyak jelantah dan oli.
  •     Bahan karet : karet gelang, karpet, kalep, tali jam, ban, pentil dan kondom.
  •     keterampilan kreatif : botol yakult, bungkus sabun cuci, botol pemutih, galon retak,
  •     Bahan makan : nasi, dijadikan kerupuk renyah tanpa borak / bahan pengawet.

 C. Sampah B3.
Sampah yang sulit untuk dimanfaatkan kembali atau yang masih belum mampu untuk diolah kembali menjadi hal yang berguna : Batu batteray bekas.
 

Cara Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk 
Bahan Pupuk Organik

bahan sampah Dalam memproduksi, akan lebih bagus bila ditambah dg kotoran ternak peliharaan. Disarankan Masukkan daun bambu secukupnya, ditambah rempah2 : Lengkuas, Kunyit, Temu Ireng, Jahe, Kencur, Brotowali, agar mengurangi bau pupuk dan mencegah Hama daun pada saat pupuk digunakan.
        Cara Penggunaan Drum Sampah

  •  Bukalah tutup tabung, masukkan sampah pilahan (organik) ke dalam tabung. (keadaan sampah boleh utuh atau terpotong)
  •  Semprotkan HCS bioaktivator
  •  Tambahkan sampah organic setiap saat ke dalam tabung.
  •  Kondisikan tutup tabung selalu dalam keadaan tertutup rapat.
  •  Perhatikan selang pengeluaran cairan pupuk organik, bila telah tampak dalam selang, dapat dituangkan untuk dapat digunakan sebagai pupuk tanaman anda.

        Cara Penggunaan Cairan HCS bioaktivator

  •   Siapkan sprayer ukuran 1 liter.
  •   Masukan HCS 10 ml ke dalam sprayer dan isi air hingga penuh, tambahkan gula pasir 2 sendok teh dan terasi seruas ujung jari ( sebaiknya disaring agar sprayer tdk tersumbat ).
  •   Semprotkan air tersebut ke dalam tong (composter) hingga basah bagian atas sampah setiap satu minggu sekali.
  •  Simpan selalu sprayer ditempat yang sejuk.

        Cara Penggunaan Pupuk cair Organik
  •  Tiap 5 ml pupuk cair organik dicampur dengan 1 liter air (1 : 200).
  •  Siram atau semprotkan pada tanaman yang dimaksud.
  •  Pemupukan dapat dilakukan setiap minggu sekali.
  •  Manfaat Pupuk Cair Organik

        Manfaat Pupuk cair organik bagi tanaman sebagai :

  •  Penyuburan tumbuhnya daun.
  •  Warna daun tampak lebih hijau dan ranum, menghilangkan warna daun kekuningan.
  •   Merangsang pertumbuhan bunga pada tanaman.
  •   Memperbaiki struktur tanah menjadi lebih gembur dan berkehidupan.
  •   Memungkinkan hidupnya cacing tanah pada tanah, pot yang menggunakan pupuk cair organik.

        Pupuk padat atau Kompos di dalam Tabung Drum
        Apabila tabung drum telah jenuh, tak lagi menyusut media sampah dalam tabung yang perlu dilakukan adalah :

  •    Tekan sampah dalam tabung menggunakan kayu atau sejenisnya.
  •    Semprotkan HCS pada bagian atas hingga basah.
  •    Tutup composter rapat-rapat selama 3 atau 4 minggu.
  •    Apabila pupuk cair organik tetap terhasilkan, gunakan untuk pupuk.
  •    Setelah 3 atau 4 minggu, keluarkan pupuk padat dalam tabung.
  •    Gunakan pupuk padat untuk pupuk tanaman atau utuk media tanam.
  •    Gunakan kembali composter dari awal kembali.

        " Sampah membawa berkah, bila sampah dikenali, dipilah dan diperlakukan sesuai dengan fungsinya sehingga Sampah tidak menjadi masalah serta ditangani melalui kegiatan peduli lingkungan yang dimulai dari rumah tangga kita masing masing. "
        Hasil Pengolahan Pupuk Organik
        Pengolahan sampah organik akan menghasilkan banyak hal di antaranya sebagai berikut :

  •             Pupuk cair organik
  •             Pupuk hijau atau humus
  •             Keindahan lingkungan
  •             Peningkatan ekonomi pemakainya

        Pupuk cair organik adalah cairan hasil pembusukan sampah yang pada umumnya berwarna hitam. Dari cara pengolahan sistem ini, cairan organik tidak akan menimbulkan bau atau aroma yang menyengat.
        Hasil kedua dari pengolahan ini adalah pupuk hijau atau humus, yaitu media berupa hasil pembusukan sampah organik dalam bentuk padat, berwarna hitam dan tidak menimbulkan aroma menyengat.
        Setiap orang yang melakukan pengolahan sampah dengan cara yang baik akan menciptakan kebersihan lingkungan. Penggunaan pupuk cair ataupun humus akan mendukung lingkungan asri, hijau dan segar. Penyediaan pupuk dengan cara ini akan menyebabkan pemenuhan kebutuhan pupuk di masyarakat dilakukan secara swadaya dan tidak tergantung pada produk industri. Hal ini dikarenakan pelaku cinta lingkungan telah mampu menciptakan industri rumah tangga sendiri dan mandiri.
        Manfaat dan Cara Penggunaan Pupuk Organik
        Pupuk Cair Organik
            Cairan berwarna hitam yang berasal dari pembusukan sampah organik ini dapat dimanfaatkan sebagai pupuk untuk berbagai tanaman, seperti tanaman hias, tanaman sayur mayur maupun tanaman keras lainnya.
            Cairan organik ini berguna sebagai penyubur daun maupun merangsang tanaman untuk berbunga dan berbuah lebat. Hal ini disebabkan oleh kandungan hara yang terdapat di dalamnya, seperti halnya yang disediakan oleh alam.
        Cara Penggunaan Pupuk Cair Organik

  •     Tuangkan + 20 ml pupuk organic cair, campurkan dengan 4 lt air.
  •     Siramkan air tersebut pada tanaman yang diinginkan sesuai kebutuhan.
  •     Perhatikan pertumbuhan tanaman dari hasil pemupukan organik.

        Pupuk Padat Organik / Humus
        Dapat digunakan untuk pupuk atau sebagai media tanam, caranya :

  •    Apabila tong sampah telah penuh, tidak lagi sampah menyusut, maka semprotkan cairan HCS secukupnya.
  •    Tutuplah tong selama 3 minggu tanpa dibuka.
  •    Bila cairan organik telah ada, media di dalam tong tetap harus diambil menggunakan sendok semen, Media dapat digunakan sesuai keperluan tanaman anda.
  •    Tong yang telah kosong dapat digunakan kembali sebagai pengolah sampah rumah tangga.

        Antisipasi Belatung dalam Tabung Drum
        Mencegah Adanya Belatung dalam Tabung :

  •     Semprot cairan HCS Bioaktivator ± 5 - 7 hari sekali.
  •     Kondisikan keadaan permukaan sampah dalam keadaan kering, dengan menekan sampah agar air meresap habis ke bawah.
  •     Taburkan kulit padi / serbuk gergaji / pupuk kompos jadi pada permukaan atas.
  •     Tutup rapat setelah menambah sampah ke dalam tabung.
  •     Atasi Belatung dalam Tabung:
  •     Kondisikan permukaan sampah dalam tabung dalam keadaan kering.
  •     Olesi bibir tabung dengan deterjen.
  •     Tabur serbuk gergaji / pupuk kompos / kulit padi ke permukaan sampah.
  •     Tutup rapat tabung.
Sumber:
http://fuziant.com/home/index.php/k2-tags/produk/item/212-pengolahan-sampah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar