Kamis, 30 Oktober 2014

Melihat Bank Sampah Malaka Sari Jakarta Timur

Mekanisme Sistem Bank Sampah
Bank sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering seperti kertas, karton, kaleng, majalah, dan sampah plastik lainnya, yang berasal dari rumah untuk memaksimalkan partisipasi warga untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, dan menambah nilai ekonomi dari sampah.

Sebab, sampah tak selamanya sesuatu yang harus dibuang begitu saja. Kalau saja si pemiliknya pintar dalam memilah, maka sampah yang ada dapat menghasilkan sesuatu yang bernilai ekonomis.

Salah satu bank sampah yang ada di Jakarta adalah 'Bank Sampah Malaka Sari'. Saat ini, bank sampah yang terletak di Jalan Delima III Nomor. 190 Kelurahan Malaka Sari, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, telah menjadi percontohan dalam pengelolaan sampah baik dari dalam maupun dari luar negeri.

Lantas, bagaimana proses terbentuknya bank sampah ini sampai meraih kesuksesan seperti itu?

Menurut Prakoso selaku encetus Jakarta Aksi Lingkungan Indah (Jali Two) Paguyuban Jakarta Timur mengatakan bahwa bank sampah ini sudah ada sejak tahun 2008. Waktu itu, jumlah nasabah yang menabung di bank sampah sangatlah sedikit, dapat dihitung dengan jari. Karena adanya publikasi dan sosialisasi yang dilakukan secara terus-menerus, maka lambat laun jumlah nasabah yang ada semakin bertambah.

Dua tahun berselang, di mana jumlah nasabah bank sampah sudah cukup banyak, Bank Sampah yang diprakasi Prakoso mendapatkan penghargaan dari Pemerintah dalam program 'Jakarta, Green and Clean'.

"Di tahun itu bank sampah ini dinobatkan sebagai juara umum. Waktu itu diprakasai oleh salah satu perusahaan kenamaan di Indonesia," kata Prakoso kepada Health Liputan6.com di Jakarta Timur, Jumat (21/2/2014)

Setelah dinyatakan sebagai pemenang, bank sampah yang ada di RW 03 itu mendapatkan bantuan berupa dibuatkan badan hukum dalam bentuk koperasi, yang merupakan program CSR dari perusahaan tersebut. Ide dari bank sampah saat itu adalah menyerap sampah di wilayah setempat, demi mengurangi pembuangan sampah di TPS.

Bank Sampah

Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah.[1] Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepul sampah.[1] Bank sampah dikelola menggunakan sistem seperti perbankkan yang dilakukan oleh petugas sukarelawan .[1] Penyetor adalah warga yang tinggal di sekitar lokasi bank serta mendapat buku tabungan seperti menabung di bank.[1]

Latar Belakang Berdirinya Bank Sampah
Bank sampah berdiri karena adanya keprihatinan masyarakat akan lingkungan hidup yang semakin lama semakin dipenuhi dengan sampah baik organik maupun anorganik.[2] Sampah yang semakin banyak tentu akan menimbulkan banyak masalah, sehingga memerlukan pengolahan seperti membuat sampah menjadi bahan yang berguna.[2] Pengelolaan sampah dengan sistem bank sampah ini diharapkan mampu membantuk pemerintah dalam menangani sampah dan meningkatkan ekomoni masyarakat.[2]

Tujuan Bank Sampah
Tujuan utama pendirian bank sampah adalah untuk membantu menangani pengolahan sampah di Indonesia.[2] Tujuan bank sampah selanjutnya adalah untuk menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi, dan bersih.[2] Bank sampah juga didirikan untuk mengubah sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna dalam masyarakat, misalnya untuk kerajinan dan pupuk yang memiliki nilai ekonomis.[2]

Manfaat Bank Sampah
Bank sampah memiliki beberapa manfaat bagi manusia dan lingkungan hidup, seperti membuat lingkungan lebih bersih, menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan, dan membuat sampah menjadi barang ekonomis.[3] Manfaat bank sampah untuk masyarakat adalah dapat menambah penghasilan masyarakat karena saat mereka menukarkan sampah mereka akan mendapatkan imbalan berupa uang yang dikumpulkan dalam rekening yang mereka miliki. [4]Masyarakat dapat sewaktu-waktu mengambil uang pada tabungannya saat tabungannya sudah terkumpul banyak. [4] Imbalan yang diberikan kepada penabung tidak hanya berupa uang, tetapi ada pula yang berupa bahan makanan pokok seperti gula, sabun, minyak dan beras. [4] Bank sampah juga bermanfaat bagi siswa yang kurang beruntung dalam hal finansial, beberapa sekolah telah menerapkan pembayaran uang sekolah menggunakan sampah. [5] Seorang dokter bernama Gamal Albinsaid menggagas sebuah asuransi kesehatan yang membayarnya dengan sampah. [6] Asuransai kesehatan "sampah" ini dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan tanpa harus membayar dengan uang melainkan dengan sampah. [6] Dokter Gamal bersama dengan rekannya juga membuat sebuah klinik kesehatan. [6] Masyarakat akan mendapatkan layanan kesehatan di klinik yang sudah tersedia dengan biaya dari asuransi ksehatan "sampah" yang mereka miliki.[6] Setiap satu bulan sekali masyarakat akan menyetorkan sampah berupa botol plastik, kardus,dan sampah organik senilai sepuluh ribu rupiah sebagai premi asuransi. [6] Layanan kesehatan yang di peroleh oleh masyarakat adalah layanan kesehatan dasar termasuk cek gula darah dan cek kolesterol.[6] Klinik asuransi "sampah" sudah berkembang menjadi lima klinik yang berada di Kota Malang. [6]

Dokumentasi mengenai Bank sampah








Selasa, 07 Oktober 2014

Pelaksanaan Pemotongan Hewan Kurban di RW 012 Kel. Malaka Jaya.

Pelaksanaan pemotongan Hewan Kurban di RW 012 Kel. Malaka Jaya

Setelah melaksanakan Sholat Idul Adha 1435 H. di adakan pemotong hewan Kurban yang di laksanakan di 2 tempat berbeda yaitu di Masjid Al-Faizin dan Musholah Daarul Muqorrobin, yang mana pada pemotongan hewan Kurban Tahun ini di Masjid Al-Faizin menerima hewan kurban berupa kambing berjumlah 20 ekor dan Sapi berjumlah 6 ekor, begitu juga di Musholah Daarul Muqorrobin menerima hewan kurban berupa kambing berjumlah 25 ekor dan sapi berjumlah 6 ekor.

berikut dokumentasi pemotongan hewan kurban dari Masjid Al-Faizin dan Musholah Daarul Muqorrobin: